Senin, 24 Juli 2017

Perbedaan IP Static dan IP Dinamic


IP address singkatan dari internet protocol address adalah alamat yang ditentukan untuk menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lain. IP address mempunyai dua versi yaitu IP versi 4 atau biasa disingkat ipv4 dan IP versi 6 atau biasa disingkat ipv6. Berdasarkan penomeran IP address dibagi menjadi dua cara penomeran yaitu:
1.        IP Static
IP Static adalah ip yang ditetapkan secara manual dan tidak akan berubah-ubah, serta diubah oleh admin. IP statis biasa dipakai pada jaringan lokal, IP statis ini biasa disetting pada router agar supaya mudah dikenali dan mudah di ingat. IP statis ini masih banyak digunakan oleh ISP.
Kelebihan IP Address Static :
     1.  Admin dapat mengontrol setiap host pada jaringan karena telah mengetahui alamat IP masing masing host dengan begitu penanganan terhadap ganguan jaringan pada host atau pun pada jaringannya akan lebih cepat karena admin telah memiliki alamat IP setiap host sehingga akan lebih cepat dalam menangani ganguan baik secara fisik atau non fisik.
      2. Saat melakukan sharing data admin dapat memetakan host mana yang berhak dan tidak berhak mendapat data yang dishare.
      3. Dengan teknik penomeran IP Static akan memperkecil resiko kesalahan dalam mentransfer data atau sharing data.
      4.   Management alamat IP dapat dilakukan dengan lebih mudah.
      5.   IP Address Statis lebih dapat diandalkan untuk Voice Over Internet Protocol (VOIP)
Kekurangan IP Address Static:
      1.   Penggunaan penomeran IP Address Statis akan merepotkan jika diterapkan pada jaringan besar misalnya melibatkan hingga 100 host atau lebih, karena admin harus memberikan satu persatu alamat IP pada host tersebut.
     2.  Penerapan penggunaan Ip Address Statis terbatas pada beberapa komputer saja dan biasanya hanya diterapkan pada jaringan LAN saja.
2.        IP Dinamic
IP dinamic adalah IP yang tidak tetap bisa berubah ubah sesuai dengan masa peminjamannya. IP dinamic ini didapatkan dari router menggunakan DHCP server. IP dinamic adalah IP yang dipinjamkan kepada komputer agar terhubung dengan internet. IP dinamic ini mempunyai batasan waktu dan batasan IP address. Jadi dirouter itu mempunyai DHCP server yang menyewakan IP address kepada client yang ingin terhubung dengan internet dan waktu sewanya pun suda di tentukan oleh pihak admin yang mengelola jaringan. Sedangkan IP address yang disewakan mempunyai batasan yang sudah ditentukan oleh DHCP server, contoh IP yang disewakan adalah 192.168.1.21 sampai 192.168.1.30 berarti client yang bisa terhubung hanya 10 client. Jadi yang dimaksud IP dinamic itu 192.168.1.21 - 192.168.1.30, jika masa peminjaman ip 192.168.1.21 sudah berakhir maka client akan meminta IP baru seperti 192.168.1.22 dan kalau IP address tersebut telah terpakai semua maka client tersebut tidak akan mendapat IP baru dan tidak terhubung ke internet.
Kelebihan IP Address Dynamic :
     1.    Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain.
     2.   Karena penomeran bersifat dynamic maka DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang tidak bisa dipakai oleh client yang lain.
      3.    DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
      4.  IP address dynamic biasanya diterapkan pada jaringan besar yang memiliki banyak host misalnya jaringan yang memiliki lebih dari 100 host.
      5.     Menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP.
      6.     Mencegah terjadinya IP conflict.
      7.     Penomoran IP address dynamic biasanya diterapkan pada jaringan hotspot atau wireless.
Kekurangan IP Address Dynamic :
      1.      Pada IP address dynamic penomoran di berikan oleh server DHCP secara otomatis dan jika server mati maka semua client akan disconnect dan tidak terhubung.
      2.    Jika terjadi ganguan pada jaringan, admin akan kesulitan untuk mengidentifikasi ganguan tersebut.
      3.      Maintenance pada penomeran IP address dynamic lebih sulit karena semua IP bersifat dinamis dan tidak tetap jadi bisa selalu berubah-ubah client.
      4.      Admin akan kesulitan dan akan memakan waktu lama untuk melacak client yang melakukan pelanggaran otoritas karena admin tidak dapat mengetahui persis para pemilik IP.
      5.      Untuk alasan keamanan jaringan IP address dynamic harus memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena pemberian IP secara otomatis dapat dimanfaatkan untuk melakukan tindakan melanggar otoritas.
       Sumber:


0 komentar:

Posting Komentar