BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi data dalam suatu jaringan membutuhkan suatu aturan tertentu
sehingga komputer-komputer yang terhubung dapat saling terjadi proses komunikasi
data. Dalam istilah jaringan komputer, aturan tersebut disebut sebagai protocol.
Biasanya protocol yang didesign diperuntukkan untuk jenis system operasi
tertentu. Misalnya Ms. Windows membuat protocol NetBUI, Novel Netware membuat
protocol IPX/SPX, dan sebagainya.
Untuk dapat saling berkomunikasi data dalam suatu jaringan dibutuhkan
protocol yang dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis system operasi di
atas. Protokol yang dapat diimplementsikan pada berbagai macam system operasi adalah
protocol IP. Dengan adanya protokol IP komunikasi antara Ms. Windows
dan Novel Netware dapat dilakukan.
B. Rumusan Masalah
1.
Pengertian IP Address?
2.
Struktur IP Address?
3.
Format IP Address?
4.
Jenis IP Address?
5.
Subnet Mask?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian IP Address
IP adalah protokol di internet / jaringan komputer yang mengurusi
masalah pengalamatan dan mengatur pengiriman paket data sehingga ia
sampai ke alamat yang benar. Setiap komputer jaringan atau terkoneksi internet
harus memiliki alamat yang unik. Satu alamat hanya boleh dimiliki satu
komputer. IP Adderss adalah
identitas satu komputer dalam jaring computer / internet. Penulisan IP Adderss
terbagi 4 kelompok 8 bit yang dituliskan dalam bilangan biner. Dimana
setiap kelompok dalam IP Adderss dipisahkan oleh titik (red;Dot). Nilai terbesar dari bilangan biner 8 bit
adalah 255. Oleh karena itu, jumlah IP Adders yang tersedia ialah
255.255.255.255. IP Adderss yang sebanyak ini harus dibagi bagikan keseluruh
pengguna jaringan komputer / internet di seluruh dunia.
IP Address memiliki 2 fungsi, yakni:
1. Sebagai alat identifikasi
host atau antarmuka pada jaringan. Fungsi ini diilustrasikan seperti nama orang
sebagai suatu metode untuk mengenali siapa orang tersebut dalam jaringan
komputer berlaku hal yang sama.
2. Sebagai alamat lokasi jaringan. Fungsi ini diilustrasikan seperti alamat
rumah kita yang menunjukkan lokasi kita berada. Untuk memudahkan pengiriman
paket data, maka IP Address memuat informasi keberadaannya. Ada rute yang harus
dilalui agar dapat sampai ke komputer yang dituju.
B. Struktur IP Address
IP Address
terdiri dari bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Tiap
segmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 – 255.
Range address yang bisa digunakan adalah dari 00000000.00000000.00000000.00000000
sampai dengan 11111111.11111111.11111111.11111111. Jadi, ada sebanyak 232
kombinasi address yang bisa dipakai diseluruh dunia (walaupun pada kenyataannya
ada sejumlah IP Address yang digunakan untuk keperluan khusus). Jadi, jaringan
TCP/IP dengan 32 bit address ini mampu menampung sebanyak 232 atau lebih dari 4
milyar host. Untuk memudahkan pembacaan dan penulisan, IP Address biasanya
direpresentasikan dalam bilangan desimal. Jadi, range address di atas dapat
diubah menjadi address 0.0.0.0 sampai address 255.255.255.255. Nilai desimal
dari IP Address inilah yang dikenal dalam pemakaian sehari-hari. Beberapa
contoh IP Address adalah :
IP
Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (bit-bit
network/network bit) dan bagian host (bit-bit host/host bit). Bit network
berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan bit
host berperan dalam identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host
yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki bit network yang sama.
Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network
number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan
host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. Ada 3 kelas address yang
utama dalam TCP/IP, yakni kelas A, kelas B dan kelas C. Perangkat lunak
Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa
bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut
:
a. Jika bit pertama dari IP Address adalah 0, address
merupakan network kelas A. Bit ini dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama)
merupakan bit network sedangkan 24 bit terakhir merupakan bit host. Dengan
demikian hanya ada 128 network kelas A, yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx, tetapi
setiap network dapat menampung lebih dari 16 juta (2563) host (xxx adalah
variabel, nilainya dari 0 s/d 255).
b. Jika 2 bit pertama dari IP Address adalah 10, address
merupakan network kelas B. Dua bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama)
merupakan bit network sedangkan 16 bit terakhir merupakan bit host. Dengan
demikian terdapat lebih dari 16 ribu network kelas B (64 x 256), yakni dari
network 128.0.xxx.xxx – 191.255.xxx.xxx. Setiap network
kelas B mampu menampung lebih dari 65 ribu host (2562).
c. Jika 3 bit pertama dari IP Address adalah 110, address merupakan network
kelas C. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan bit
network sedangkan 8 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat
lebih dari 2 juta network kelas C (32 x 256 x 256), yakni dari nomor
192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx. Setiap network kelas C hanya mampu
menampung sekitar 256 host.
d. Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan kelas D yang
digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama
suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada
sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan
multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk
aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host
(multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone). Kelas terakhir adalah kelas
E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya
dicadangkan untuk kegiatan eksperimental.
Jenis kelas address yang
diberikan oleh kooordinator IP Address bergantung kepada kebutuhan instansi
yang meminta, yakni jumlah host yang akan diintegrasikan dalam network dan
rencana pengembangan untuk beberapa tahun mendatang. Untuk perusahaan, kantor
pemerintah atau universitas besar yang memiliki puluhan ribu komputer dan
sangat berpotensi untuk tumbuh menjadi jutaan komputer, koordinator IP Address
akan mempertimbangkan untuk memberikan kelas A. Contoh IP Address kelas A yang
dipakai di Internet adalah untuk amatir paket radio seluruh dunia, mendapat IP
nomor 44.xxx.xxx.xxx. Untuk kelas B, contohnya adalah nomor 167.205.xxx.xxx yang
dialokasikan untuk ITB dan jaringan yang terkait ke ITB dibawah koordinator
Onno W. Purbo.
C.
Format IP Address
IP address dinyatakan dalam struktur bilangan
biner yang terdiri atas 32 bit dengan bentuk sebagai
berikut:
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Misalnya:
11000000000010100001111000000010
Agar kita mudah membaca IP address, maka 32 bit bilangan itu dibagi ke
dalam 4 segmen yang masing-masing berisii 8 bit.
Kedelapan bit itu bisa disebut oktal.
Selanjutnya, setiap oktat diterjamahkan ke dalam bilangan decimal. Misalnya :
D.
Jenis IP Address
Berdasarkan
jenisnya IP address dibedakan menjadi 2 macam yaitu IP Private dan IP Public.
1. IP Private
adalah suatu IP address yang digunakan oleh suatu organisasi yang diperuntukkan
untuk jaringan lokal. Sehingga organisasi lain dari luar organisasi tersebut
tidak dapat melakukan komunikasi dengan jaringan lokal tersebut. Contoh
pemakaiannya adalah pada jaringan internet. Sedangkan Range IP Private adalah
sebagai berikut :
Kelas A :
10.0.0.0 – 10.255.255.255
Kelas B :
172.16.0.0 – 172.31.255.255
Kelas C :
192.168.0.0 – 192.168.255.255
2. IP Public
adalah suatu IP address yang digunakan pada jaringan lokal oleh suatu
organisasi dan organisasi lain dari luar organisasi tersebut dapat melakukan
komunikasi langsung dengan jaringan lokal tersebut. Contoh pemakaiannya adalah
pada jaringan internet. Sedangkan range dari IP Public : range IP address yang
tidak termasuk dalam IP Private.
Selain
address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang
digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host.
Address tersebut adalah :
1. Network Address
Address
ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan
untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet,
network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan
membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah
untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat
network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus
dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address
202.152.1.250 adalah 202.152.1.0. Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi
network address ini adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos. Petugas
penyortir surat pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat
(tidak perlu membaca seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus
ditempuh surat tersebut. Pekerjaan “routing” surat-surat menjadi lebih cepat.
Demikian juga halnya dengan router di Internet pada saat melakukan routing atas
paket-paket data.
2. Broadcast Address
Address
ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh
seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP
memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh
paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang
memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana
jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada
networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak
jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host
pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu,
dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh
host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya,
seluruh host pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama
dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host
tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket
: pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast
address pada network tempat host tersebut berada. Address broadcast diperoleh
dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host
dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah
167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga
11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi
yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
3. Netmask
Adalah address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada proses pembentukan routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP Address. Artinya dengan menggunakan netmask tidak perlu kita memperhatikan seluruh (32 bit) IP address untuk menentukan routing, akan tetapi cukup beberapa buah saja dari IP address yg kita perlu perhatikan untuk menentukan kemana packet tersebut dikirim.
Adalah address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada proses pembentukan routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP Address. Artinya dengan menggunakan netmask tidak perlu kita memperhatikan seluruh (32 bit) IP address untuk menentukan routing, akan tetapi cukup beberapa buah saja dari IP address yg kita perlu perhatikan untuk menentukan kemana packet tersebut dikirim.
E.
Subnet Mask
Nilai subnet mask berfungsi untuk
memisahkan network ID dengan host ID. Subnet mask diperlukan
oleh TCP/IP untuk menentukan, apakah jaringan yang dimaksud adalah jaringan
lokal atau nonlokal. Untuk jaringan nonlokal berarti TCP/IP harus mengirimkan
paket data melalui sebuah router. Dengan demikian, diperlukan address mask untuk menyaring IP
address dan paket data yang keluar masuk jaringan tersebut. Network ID dan host
ID didalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing
subnet mask menggunakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua satu (1)
yang menunjukkan network ID dan
semua nol (0) menunjukkan host ID dari
porsi IP address. Sebagai contoh, alamat kelas B: 170.203.93.5 bilangan
binernya adalah:
10101010
11001011 01011101 00000101
Subnet mask
default untuk alamat kelas B adalah:
11111111
11111111 00000000 00000000
Bisa juga
ditulis dalam notasi desimal: 255.255.0.0
Tabel : Subnet mask untuk internet address
classes
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Agar masing-masing computer
dapat saling berkomunikasi dibutuhkan IP Address, di mana tiap computer dapat
di hubungkan melalui media transmisi pengkabelan seperti UTP, STP, Coaxial,
atau Fiber Optic. IP Address adalah sekelompok bilangan biner 32 bit yang di
bagi menjadi 4 bagian yang masing-masing bagian itu terdiri dari 8 bit, angka
pada masing-masing bit tersebut adalah angka 1 dan 0. IP Address
merupakan pasangan Network ID dan Host ID. Network ID menjelaskan alamat
jaringan tersebut, sedangkan Host ID merupakan alamat Host/computer dalam
jaringan tersebut. IP Address di bagi menjadi beberapa kelas. Yaitu kelas A,
kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. IP Address kelas A digunakan untuk
jaringan yang cukup besar, kelas B digunakan untuk jaringan dengan ukuran yang
sedang, sedangkan kelas C digunakan untuk jaringan yang kecil misalnya LAN.
Kelas IP Address lainnya yaitu E dan D digunakan untuk multicasting dan untuk
eksperiment.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar